Reproduksi Sehat untuk Generasi Hebat

Manusia tidak dapat mengelakkan diri dari proses regenerasi, berupa berakhirnya peranan suatu generasi untuk diganti oleh generasi berikutnya. Proses tersebut berlangsung secara alamiah sesuai ketentuan Tuhan. Pergantian terjadi karena manusia tidak dapat mengelakkan diri dari perkembangan dan pertumbuhan menjadi tua, sehingga tidak seorang pun dapat menghindar dari kematian. 

Bersamaan dengan itu lahir pula anak-anak manusia, yang dalam pertumbuhan dan perkembangannya makin menjadi besar dari waktu ke waktu, hingga sampai pada saat kedewasaannya masing-masing. Generasi baru itu harus meneruskan sejarah kehidupan manusia dengan menggantikan peranan generasi terdahulu, baik yang telah mengundurkan diri karena usia tua, menjadi lemah dan tak berdaya, maupun karena telah menutup usianya. Siklus ini tidak akan pernah berhenti selama di muka bumi ini masih ada kehidupan.

Namun pergantian generasi jangan sekadar bergantinya sekumpulan manusia dari yang tua menjadi muda. Generasi pengganti itu haruslah berkualitas agar dapat melanjutkan tugas generasi sebelumnya dalam mengelola bumi dan peradaban dengan baik. Dalam hal ini, Alquran telah memberikan peringatan agar manusia jangan meninggalkan generasi (anak-anak) yang lemah sepeninggal mereka:

”Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS An-Nisa [4]: 9)

Tanggung jawab untuk membentuk generasi yang tidak lemah, dengan bahasa lain ”generasi kuat atau generasi berkualitas”, yang pertama dan terutama berada di pundak para orang tua dalam keluarga. Oleh karena itu ketika seseorang sudah berniat membangun keluarga berarti idealnya mereka harus bisa merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik, harus siap memenuhi fungsi-fungsi keluarga. Fungsi-fungsi tersebut antara lain adalah fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi lingkungan.

Dari delapan fungsi keluarga yang ada, yang akan dibahas di sini terkait dengan penyiapan generasi berkualitas adalah fungsi reproduksi.

Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan pada manusia. Keturunan atau generasi yang bagaimana yang diinginkan? Tentunya adalah generasi yang berkualitas. Untuk menurunkan keturunan/generasi yang berkualitas, reproduksi harus dipersiapkan sejak dini yaitu sejak usia remaja, kemudian pada saat menikah dan pada saat menjalankan pola asuh terutama sampai anak usia dua tahun (baduta).

Tiga periode penting terkait fungsi reproduksi dalam rangka menurunkan keturunan atau generasi yang berkualitas yaitu:

1. Pre-Konsepsi

Artinya adalah persiapan sebelum konsepsi/kehamilan, hal ini dilakukan sejak masa remaja dan sebelum menikah. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain:

a. Pemeriksaan kesehatan dan konseling gizi
Hal ini sangat penting untuk mengetahui status kesehatan dan gizi seseorang sebelum melakukan menikah, agar pada saatnya melakukan proses reproduksi mereka dalam keadaan sehat sehingga nantinya bisa melahirkan anak yang sehat juga, terhindar dari stunting.

Pemeriksaan yang dilakukan antara lain mengukur Index Masa Tubuh (IMT) yaitu proporsi standar berat badab (BB) terhadap tinggi badan (TB), pemeriksaan HB dan pengukuran lingkar lengan atas (LILA).

b. Asupan gizi yang baik
Calon pengantin wajib konsumsi gizi seimbang dan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) yang mengandug zat besi dan asam folat. Untuk mendapatkan asupan gizi seimbang ke dalam tubuh, calon pengantin perlu mengonsumsi 5 kelompok pangan yang berbeda setiap hari atau setiap kali makan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah, dan minuman). Biasakan minum air putih 8 gelas per hari, hindari minum teh atau kopi setelah makan, batasi konsumsi garam, gula, dan lemak atau minyak.

3. Menjaga kesehatan organ reproduksi

Untuk bisa menjaga kesehatan sistem reproduksi dengan baik, seseorang perlu tahu dan paham tentang organ reproduksi beserta fungsinya.

Berikut adalah gambar organ reproduksi manusia, baik laki-laki maupun wanita.

3.1. Organ Reproduksi Pria: 

Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya sperma;  

Scrotum berperan untuk menjaga suhu testis agar sesua untuk reproduksi sperma; 

Testis adalah alat kelamin bagian dalam. Fungsinya adalah untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron; 

Epidimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan sperma sementara. 

Saluran uretra adalah saluran yang terdapatdalam penis dan merupakan akhir dari saluran reproduksi. Perannya adalah saluran keluarnya sperma dan urine. 

Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan zat berisi basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin dan protein pembekuan. 

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan cairan yang bersifat asam. 

Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa. Fungsinya adalah untuk melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra. Cairan tersebut juga melapisi uretra untuk mengurangi kerusakan pada sperma selama ejakulasi.

3.2. Organ Reproduksi Wanita: 

Vagina adalah saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim sekaligus tempat mengalirnya darah menstruasi dan saluran keluarnya bayi;  

Servic merupakan struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina; 

Saluran telur atau tuba fallopi atau oviduk terdapat sepasang di tiap tubuh perempuan, yaitu di kanan dan kiri. Oviduk memanjang ke arah samping dari uterus. Fungsinya adalah membawa sel telur dari infundibulum ke rahim. Pada saluran inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan; 

Indung telur merupakan tempat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel, sel telur atau ovum dikembangkan. Folikel juga menghasilkan hormon perempuan, yaitu estrogen dan progesteron; 

Rahim berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin setelah sel telur dibuahi oleh sel sperma; Dinding rahim (endometrium) berperan dalam pembentukan plasenta; 

Sel telur yang dihasilkan di indung telur disebut juga sebagai ovum. Ovum termasuk ke dalam alecithal (tanpa kuning telur) dan mengandung butiran kortikal dan trombosit kuning. Struktur ovum terdiri dari membran vitelin, zona pelusida, dan korona radiata; 

Membran vitelin adalah selaput tipis transparan yang membungkus sel telur;

Sementara itu, zona pelusida adalah membran transparan tebal yang terletak di atas membran vitelin; 

Korona radiata adalah membran tebal terluar yang dibentuk oleh sel-sel folikel. Kista berisi cairan tempat ovum berkembang dikenal sebagai folikel graffian.

Memiliki pengetahuan yang tepat terhadap sistem reproduksi serta cara menjaga kesehatannya, diharapkan mampu membuat seseorang lebih bertanggung jawab terutama mengenai proses reproduksi dan dapat berpikir ulang sebelum melakukan hal yang dapat merugikan. Pengetahuan seputar masalah reproduksi tidak hanya wajib bagi remaja dan calon pengantin putri saja, tetapi juga pengantin pria. Sebab laki-laki juga harus mengetahui serta mengerti cara hidup dengan reproduksi yang sehat. 

Pergaulan yang salah juga pada akhirnya bisa memberi dampak merugikan pada remaja laki-laki juga. Pemahaman terhadap sistem, proses, serta fungsi alat reproduksi dan serta risiko penyakit yang bisa diderita apabila tidak menjaga kesehatan organ reproduksi dengan baik adalah sangat penting. Adapun penyakit yang bisa timbul akibat tidak menjaga kebersihan organ reproduksi pada wanita antara lain: Endometriosis, radang panggul, PCOS, Miom dan kanker rahim. Sedangkan pada pria bisa timbul penyakit: Epididimitis, Orchitis, gangguan prostat, hipogonadisme dan masalah lain pada penis. Lantas bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi itu? Ada berbagai cara menjaga kesehatan organ reproduksi antara lain : Melakukan sunat bagi laki-laki, menghindari rokok dan alkohol, mengkonkumsi makanan yang sehat, sering mengganti celana dalam dan bersihkan organ inti dengan benar.

4. Menghindari 4T

Istilah 4T sudah sangat familier di masyarakat yaitu dengan menghindari empat terlalu (4T) antara lain: terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu tua.

a). Terlalu muda (menikah dan memiliki anak dibawah 21 tahun bagi wanita
dan 25 tahun bagi laki-laki.
b). Terlalu tua (melahirkan di usia lebih dari 35 tahun)
c). Terlalu sering (melahirkan dengan tidak memikirkan jarak kelahiran yang
aman antara anak satu dengan lainnya, idealnya minimal jarak adalah 3 tahun)
d). Terlalu banyak melahirkan (lebih dari 2) sehingga berisiko terhadap kematian ibu dan bayi.

Dengan menghindari 4T ini maka kesehatan ibu akan lebih terjaga, pengasuhan tumbuh kembang anak pun akan lebih optimal.

Kesimpulannya pre-konsepsi ini adalah masa yang sangat penting bahkan tidak kalah pentingnya dengan masa konsepsi (setelah menikah) dalam rangka persiapan memiliki keturunan yang berkualitas. Namun pada kenyataannya banyak orang belum menyadari hal ini, sementara yang dipikirkan adalah persiapan pesta pernikahan yang akan dilaksanakan. Jadi harapannya dengan mengetahui tentang pentingnya menjaga kesehatan sebelum pernikahan dan kehamilan mereka akan mementingkan, ”Pre-Konsepsi bukan Pre-Resepsi”, sesuai pernyataan kepala BKKBN DR (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG (K), serta jangan sampai ada kehamilan yang tak diinginkan (KTD).

2. Konsepsi dan masa kehamilan

Tidak bisa dimungkiri kehamilan merupakan momen yang ditunggu-tunggu bagi sepasang suami istri, apalagi bagi pasangan yang baru membina rumah tangga.

Ada 4 tahapan proses kehamilan setelah berhubungan seks, yaitu (1) Ovulasi (proses pelepasan plasenta ovum), (2) Konsepsi atau (proses pertemuan antara sel sperma dengan sel telur), (3) Implantasi/nidasi [kondisi ketika sel telur yang telah dibuahi atau blastokista telah menempel pada lapisan dinding rahim], dan (4) Pembentukan placenta (placenta merupakan organ yang melekatkan embrio pada dinding rahim).

Begitu seseorang hamil, ada banyak hal yang perlu diketahui, seperti nutrisi apa yang diperlukan, olahraga yang boleh dilakukan, serta jenis tes prenatal apa yang perlu dilakukan. Secara umum, kehamilan memiliki tiga trimester dan berlangsung sekitar 40 minggu sejak hari pertama menstruasi terakhir wanita. Di setiap trimester, janin akan mencapai tonggak perkembangan tertentu. Di trimester I pada saat kehamilan usia 8 minggu, pada saat itulah semua organ terbentuk. Sehingga pada masa itu adalah masa rawan-rawannya karena bila sampai terjadi gangguan kesehatan pada usia kehamilan ini akan sangat berpengaruh pada bayi yang dikandungnya.

3. Masa persalinan, nifas dan menyusui

Pada masa ini, hal yang harus diperhatikan adalah:
a. Persalinan oleh tenaga kesehatan, bisa bidan atau dokten ahli kandungan
b. Memberikan ASI eksklusif sampai bayi usia 6 bulan dan makanan pendamping ASI setelahnya
c. Imunisasi dasar lengkap
d. Pemberian vitamin Asetiap 6 bulan sekali
e. Nutrisi yang tepat dan optimal untuk buteki
f. KB Pasca salin
g. Pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun.

Ketiga tahapan tersebut (masa pre-konsepsi, masa konsepsi dan kehamilan, serta masa persalinan, nifas dan menyusui) adalah masa yang sangat penting dimana sebuah kehamilan/memiliki keturunan memang harus dipersiapkan dengan matang, dilanjutkan perawatan yang optimal pada saat kehamilan, persalinan dan masa menyusui kemudian pola asuh yang baik dan tepat. Pengasuhan pada 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) akan berpengaruh pada terbentuknya generasi yang sehat berkualitas, karena pada masa ini tumbuh kembang anak berkembang sangat pesat, dan arena sangat pentingnya masa ini hingga disebut periode emas atau golden age.

(oleh : Dra Lilih Eryani (Koordinator PKB Semin, Gunungkidul)

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian




semua agenda

Agenda

semua download

Download

Statistik

240012

Pengunjung Hari ini : 500
Total pengunjung : 240012
Hits hari ini : 3849
Total Hits : 1424539
Pengunjung Online : 20

Jajak Pendapat

Bagaimanakah tampilan website Kominfo?
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Lihat

Aplikasi PPID

https://biologi.fkip.unpatti.ac.id/wp-content/uploads/toto-slot/ https://biologi.fkip.unpatti.ac.id/wp-content/uploads/slot-thailand/ https://biologi.fkip.unpatti.ac.id/wp-content/uploads/slot88/ https://matematika.fkip.unpatti.ac.id/wp-content/uploads/sgacor/ https://matematika.fkip.unpatti.ac.id/wp-content/uploads/sthai/ https://jerman.fkip.unpatti.ac.id/wp-content/uploads/stoto/